Dalam Islam, ilmu dan amal adalah satu kesatuan, tak terpisahkan. Amal harus berlandaskan ilmu, dan ilmu harus berbuah amal shalih.
Adapun dari sisi nasehat kepada umat Islam, kita perlu berikan sesuai kadar yang diperlukan oleh mereka.
Saat ini, banyak umat Islam yang mengabaikan ilmu, beramal tanpa ilmu. Mereka menyibukkan diri dengan dunia, dan tak punya perhatian dalam pendalaman ilmu syar’i. Di sisi lain, mereka ini sebagiannya ternyata rajin ‘beramal’ dan ‘mengajak orang lain beramal’.
Pada orang-orang seperti ini, nasehat untuk mendalami ilmu sangat diperlukan. Kata-kata Imam al-Bukhari, “Ilmu itu sebelum perkataan dan perbuatan” harus sering-sering diulang, agar mereka punya perhatian terhadap ilmu syar’i, agar mereka mau menjadi penuntut ilmu yang serius.
Kita tentu masih ingat dengan sifat-sifat kelompok sesat Khawarij. Mereka adalah kelompok yang sangat rajin beramal. Shiyam dan qiyam mereka luar biasa. Sebagian mereka bahkan para penghafal al-Qur’an. Keseharian mereka berhiaskan amar ma’ruf dan nahi munkar (berdasarkan zhann mereka).
Tapi, mengapa mereka divonis sesat oleh seluruh ulama yang lurus manhajnya? Mengapa Rasul sendiri menyifati mereka dengan sifat-sifat keburukan? Jawabannya, karena mereka beramal tanpa ilmu yang benar. Ini yang harus kita waspadai.
Abu Furqan Al-Banjary
Latest posts by Abu Furqan Al-Banjary (see all)
- Benarkah Ada Keramat (Karamah) Pada Para Wali? - November 19, 2018
- Shalat Dhuha, Sunnah Atau Bid’ah? - November 13, 2018
- Suci dan Najisnya Air Kencing dan Kotoran Hewan: Kajian Fiqih Hadits dan Ikhtilaf Ulama - Januari 31, 2018
Leave a Reply